Kamis, Juni 12, 2014

PETA PERKIRAAN DAERAH PENANGKAPAN IKAN 11-12 JUNI 2014

ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS BENGKULU
 
Sumber : kkp.go.id
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN RI

SUMATERA


JAWA


KALIMANTAN


SULAWESI


MALUKU DAN PAPUA 


Rabu, Juni 11, 2014

Kelong, Alat penangkap ikan Tradisional suku tidung



Kelong adalah Alat penangkap ikan atau hasil laut lainnya yang dipasang di pesisir pantai, Kelong pada umumnya terbuat dari anyaman bambu (Tanang) yang dibuat sedemikian rupa hingga berbentuk dinding, Kelong terdiri dari beberapa bagian antara lain :
Pemanjang
  • Ligau Besar : Berbentuk ruang love dengan garis lurus yang ukurannya paling besar
  • Ligau Sedang : sama dengan Ligau Besar, cuman ukurannya agak sedang atau lebih kecil dari Ligau Besar
  • Ligau Kecil : Berbentuk sama dengan Ligau yang lainnya hanya ukurannya yang lebih kecil
  • Leminan : Ukurannya paling kecil dan berbentuk lingkaran, dan ini adalah tempat utama berkumpulnya ikan.
  • Sayap : berada di sebelah kiri Ligau besar yang fungsinya menghalang ikan menuju kelaut.
  • Pemanjang : Hampir sama dengan sayap hanya ukurannya lebih panjang hingga kebibir pantai
Sekarang Kelong(Tamba') tidak lagi terbuat dari bambu tapi terbuat dari benang tugu yang berbentuk jaring sehingga lebih kuat dan tahan lama.

Di pulau Tarakan Kelong masih dapat kita jumpai dipesisir selatan Pantai Tarakan (Kec. Tarakan Timur) Jumlahnya sekitar 20 an. Kita dapat melihatnya dari Pelabuhan Melundung hingga ke Pantai Amal.


Kelong Ambruk dihantam Angin Kencang pada malam hari

Beberapa Kelong yang masih Aktif disekitar pantai Peningki

Diposkan oleh R14N Tarakan di 02:55  

Label: Kelong

"SEKE" (Alat Penangkap Ikan Tradisional Kaum Nelayan)

Seke adalah alat penangkap ikan layang (Decapterus) yang sangat sederhana dan memiliki keanehan. Sebab hanya anyaman bambu yang sudah dipotong dan dianyam sehingga menjadi satu jaring (pukat/soma) tradisional berukuran panjang 25 meter, lebar 80 cm. Seke sebagai alat penangkap ikan adalah pengembangan dari alat penangkap ikan berupa daun kelapa yang dipintal pada sebuah tali dan ditarik kedua ujungnya samapi didarat dengan membawa hasil ikan yang cukup untuk kebutuhan masyarakat waktu itu. Dikembangkan menjadi seke nanti pada tahun 1678 atas perintah Raja Manganitu yang bernama Martin Don Lazaru. Seke dikenal pada semua masyarakat yang mendiami kepulauan yang lebih khusus diwilayah klaster Tatoareng terdiri dari pulau-pulau kecil sebagai tempat atau sumber penghasil ikan layang. Secara keseluruhan klaster ini merupakan suatu wilayah administrasi kecamatan Tatoareng yang terdiri dari 6 desa (desa Para, Kahakitang, Mahengetang, Kalama, Apeng Lawo, Salengkere).
Sejak awal munculnya Seke sebagai alat penangkap ikan maka pemimpin yang dituakan adalah seorang yang bernama Tonaseng. Seorang tonaseng begitu disegani dan sangat menentukan dalam pengambilan keputusan baik dalam masyarakat maupun dalam jemaat. Termasuk pembuatan Seke itu tidak lepas dari pertimbangan dan perhitungan Tonaseng.

Dilihat dari segi sosial, salah satu ciri khas dari seke adalah adanya kehidupan bersama dari masyarakat yang peduli terhadap kepentingan umum yang Nampak pada semua aktivitas kemasyarakatan. Hal yang sangat menunjang kebersamaan adalah terciptanya system komunikasi yang rapih dimana setiap rencana dan segala pekerjaan dengan mudah dilaksanakan. Karena itu Tonaseng adalah penjelmaan seorang komunikator
Tonaseng adalah penjelmaan dari seorang komunikator dimana setiap peran yang dimainkan langsung direspon oleh masyarakat sejauh hal tersebut selalu mendatangkan keuntungan dan kesejahteraan bersama.
Dari segi budaya, Seke (pandihe) merupakan karya unik leluhur yang diciptakan berdasarkan konsep hikmat akal budi terpadu dengan ramahnya konteks dimana kehidupan seimbang, serasi, selaras dapat dinikmati secara turun-temurun. Peninggalan positif menjadi norma yang dipatuhi dengan penuh kesadaran jiwa spontanitas menempatkannya sebagai suati budaya. Budaya yang dimaksud disini adalah kebiasaan yang sukar diubah seperti cara hidup menghargai orang lain, sebagai masyarakat yang saling menghargai martabat kemanusiaan maka sampai sekarang salah satu budaya masih dipertahankan adalah kebiasaan membagi hasil yang didapat dari pekerjaan seke dengan seimbang dan merata.

(sumber: 10 tema budaya “kearifan lokal sumber inspirasi spiritual moral, etik masyarakat Sangihe” penulis Pdt. A. Makassar. MTh.)

Diposkan oleh buletin sinasa di 12:07

Alat Tangkap Tradisional Indonesia

Mulai tergerus Zaman


Ada banyak alat dalam menangkap ikan yang barsifat tradisional yang bisa di dapatkan di daerah-daerah pedesaan yang masih kental di dalamnya unsur kebudaayaan setempat, walaupun sudah banyak alat-alat penangkap ikan yang lebih modern tetapi alat penangkap ikan tradional lebih di digemari di kalangan masyarakat menengah kebawah di karenakan murah dan sangat produktif dalam menangkap ikan. di sini saya akan menguraikan beberapa alat-alat penangkap ikan tradional yang masih di pakai di daerah pedesaan antara lain


1. Jala
jala merupakan alat yang berbentuk jaring-jaring seperti laba-laba sehingga ikan-ikan kecil masuk di lubang jala tersebut jala ini di operasikan dengan cara di lemparkan dengan tekhnik tertentu dalam pengoprasianya.




2.Pukat
pukat adalah sejenis jala tetapi dalam skala besar dan dalam pengoprasianya pukat biasanya di gunakan di laut dari pada di sungai dan memakai tenaga orang banyak dalam menarik pukat tersebut ke permukaan, pukat itu dalam sekali pengoprasianya biasanya mendapatkan ikan dalam jumlah yang cukup besar.

3.Bubu

bubu adalah jenis perangkap ikan beda dari pukat dan jala, bubu ini dalam pengoprasianya adalah memasang sebayak mungkin bubu tersebut di  rawa-rawa di pinggiran sungai, dan di dalam bubu tersebut di berikan umpan supaya ikan tertarik memasuki bubu tersebut, Design bubu ini tidak adanya lobang di ujung bubu tersebut melainkan hanya di pangkal guna menjebak ikan di dalamnya,  bubu ini di pasang dalam beberapa hari baru di periksa.




4. Serkap ikan
serkap ikan adalah alat penangkap ikan tradisional dalam menangkap ikan bentuknya sama seperti Bubu tetapi dalam pengoprasianya serkap lebih kepada langsung menyerkap ikan tersebut dengan alat ini, lain halnya dengan Bubu yang cenderung sebuah perangkap yang di tunggu dalam beberapa hari baru kemudian bubu itu di periksa apakah ada ikan yang terjerat atau tidak, kalau di lihat dari segi Design serkap terdapat lobang besar di pangkal nya guna untuk memasukan tangan apabila ada ikan yang terkena serkap.




Itulah sebagian peralatan tradisional di masyarakat pedesaan yang sampai saat ini tidak tergerus zaman walaupun banyak peralatan canggih yang di gunakan, tetapi peralatan ini masih sangat di minati masyarakat pedesaan karena peralatan ini tak kalah mendapatkan hasil yang optimal di banding dengan peralatan modern. 

Rabu, Mei 28, 2014

‘ISTILAH-ISTILAH DALAM PENANGKAPAN IKAN’



No.
ISTILAH
PENGERTIAN
1
Fishing Methods
Metode penangkapan ikan
2
Fishing
Penangkapan ikan (lebih banyak dilakukan di perairan laut dibandingkan di perairan darat
3
Fishing
Usaha penangkapan atau pengumpulan ikan dan jenis-jenis aquatic resources (sumberdaya hayti perairan) lainnya yang mempunyai manfaat atau mempunyai     nilai      ekonomi
4
Fisheries
(Perikanan) merupakan usaha/kegiatan yang termasuk kedalam “industri tingkat pertama” atau primary industry
5
Leisure Fishing Atau Game Fishing
Kegiatan penangkapan ikan yang bertujuan untuk kesenangan atau hobby dan hasilnya bukan dijual untuk mendapatkan keuntungan
6
Commercial Fishing
Kegiatan penangkapan ikan yang bertujuan ekonomi yang hasilnya dijual untuk mendapatkan uang.
7
Explorasi Fishing
Kegiatan untuk penelitian/riset dan uji coba
8
Fishing Day
Jumlah hari yang terpakai pada suatu operasi penangkapan ikan
9
Fishing Operation
Kegiatan operasi penangkapan ikan
10
Trip Duration 
Lama waktu (hari) sejak saat load sampai unload, termasuk waktu pelayaran                 ke dan dari fishing ground
11
Actual Fishing Day
Jumlah hari dimana usaha penangkapan ikan betul-betul dilakukan, tapi tidak termasuk hunting day (pelayaran menemukan fishing ground yang baru)
12
Fishingntrip
Jumlah pelayaran untuk tujuan penangkapan dalam satu satuan waktu (bulan, tahun) yang sering disebutkan dengan trip/month atau trip/year
13
Fishing Techniques
Teknik untuk melakukan fishing dimana kapal, alat dan caranya telah ditentukan
14
Fishing Gears
Alat-alat dan perlengkapan yang dipergunakan untuk tujuan fishing
15
Fishing Boat 
Kapal-kapal yang dipergunakan untuk tujuan fishing (fishing Boat ini sering juga disebut dengan istilah Fishing vessel, Fishing Craft)

16
Fishing Tactics
Cara mengoperasikan jaring (alat-alat penangkapan ikan), cara menemukan              ikan yang menjadi tujuan penangkapan, juga cara memanfaatkan fish behaviour (tingkah laku ikan) untuk meningkatkan efisiensi suatu fishing methods
17
Fishing Methods
Kebiasaan, cara, metode yang dipergunakan dimana ikan akan dapat tertangkap (Fishing methods sering juga disebut dengan istilah Fish Catching Methods)
18
Gill Net
Semua jenis jaring (surface gill net, mid water gill net, bottom gill net dan sweeping gill net), kecuali jaring yang menangkap ikan secara terbelit.
19
Entangle Net
Jaring yg menangkap ikan secara terbelit (seperti tuna drift net dan trammel net)
20
Towing Net
Kelompok jaring yg dlm operasinya ditarik atau didorong dan berkantong.  Misalnya beach seine (pukat pantai), cantrang dan trawl.
21
Lift Net
Semua jenis jaring angkat (floating lift net dan bottom lift net).
22
Surrounding Net
Menangkap ikan dengan melingkari gerombolan ikan dan ikan masuk kedalam kantong (misalnya purse seine).
23
Covering Net
Menangkap ikan dengan menutup dari atas, umumnya dioperasikan  diperairan dangkal (jala lempar,lantern net/net berbingkai).
24
Trap Net
Menangkap ikan dengan perangkap. (berdasarkan ukuran ada yg kecil, sedang dan besar. Berdasarkan posisi ada portable trap net dan guiding barrier misalnya bubu dan sero).
25
BED Equipment Shrimp Net

Pukat udang

26
Fish Net

Pukat ikan
27
 (Seine Nets)

Pukan kantong
28
Beach Seine
Pukat pantai
29
Danish Seine
Dogol
30
(Purse Seine)

Pukat cincin
31
Wing
Sayap

32
Upper selvade
Pinggiran atas
33
Lower selvage
Pinggiran bawah
34
Float line
Tali pelampung
35
Singker line
Tali pemberat
36
Breast rope 
Tali jangkar yang terpasang dari bagian haluan atau tengah kapal dengan sudut yang tepat terhadap garis depan dan belakang kapal.
37
Purse line
Tali kolor/Tali penarik
38
Side purse line
Tali kolor samping
39
Lacing line

40
Bridles
Tali ring
41
Side bridles
Tali ring samping
42
Purse rings

43
Side purse ring

44
Float
Pelampung
45
Singker
Pemberat
46
Gill Net
Jaring insang
47
Drift Gill Net
Jaring insang hanyut
48
Surface Gillnet
Jaring insang permukaan
49
Bottom Gillnet
Jaring insang dasar
50
Encircling Gill Net
Jaring insang lingkar
51
Trammel Net
Jaring Lapis Tiga
52
Set Gill Net
Jaring insang tetap
53
Lift Net
Jaring angkat
54
Float Line
Tali pelampung
55
Float
Pelampung
56
Upper Selvadge Line
Tali penguat atas
57
Head Rope
Tali ris atas
58
Upper Selvadge
Serampat atas
59
Net Body
Tubuh jaring
60
Lower Selvadge
Serampat bawah
61
Side Line
Tali ris samping
62
Ground Rope
Tali ris bawah
63
Lower Selvadge Line
Tali penguat bawah
64
Sinker Line
Tali pemberat
65
Sinker
Pemberat
66
Boat/Raft Lift Net
Bagan perahu
67

Bagan tancap (termasuk  kelong)
68
Scoop Net
Serok
69
(Hook And Lines)
Pancing
70
Tuna Long Line
Rawai tuna
71
Drift Long Line Other Than Tuna  Longline
Rawai hanyut
72
Set Long Line
Rawai tetap
73
Skipjack Pole And Line
 Huhate
74
Troll Line
Pancing tonda
75
Trap
Perangkap
76
Guiding Barrier
Sero
77
Stow Net
Jermal
78
Portable Trap
Bubu
79
Shell Fish Collection
Alat pengumpul kerang
80
Sea Weed Collection
Alat pengumpul rumput laut
81
Cast Net
Jala
82
Harpoon
Tombak
83
bottom fish
Ikan-ikan dasar
84
Fishing ground
Daerah penangkapan
85
Shortening atau shrinkage
(Pengerutan) beda panjang tubuh jaring dalam keadaan tegang sempurna (stretch) dengan panjang jaring setelah diletakan pada float line ataupun pada sinker line, disebutkan dalam persen (%).
86
Hauling
Proses penarikan alat tangkap ke atas kapal
87
Setting
Proses melepaskan alat tangkap kedalam air
88
Winch
Digunakan pada setting dan hawling trawl
89
Gross Tonage (GT)
Satuan muatan kapal
90
Shoal
Gerombolan
91
Turn Table
alat untuk membantu memudahkan operasi menawur jaring (setting net)
92
Puretic power block
alat untuk menarik jaring
93
Line hauler dan net hauler
alat bantu untuk manarik rope dan jaring
94
Fish pump
alat untuk menyedot ikan hasil tangkapan
95
Trawling
kerja melakukan operasi penangkapan ikan dengan trawl.
96
Trawler
kapal trawl
97
Mesh Size
Mata jaring
98
Side Trawl
Jaring ditarik dari samping kapal
99
Stern Trawl
Jaring ditarik dari buritan kapal
100
Double Rig Trawl
Jaring ditarik melalui dua rigger yang dipasang pada kedua lambung kapal
101
Subsistence Fishery
suatu perikanan skala kecil yang hanya memerlukan alat tangkap yang sederhana untuk memenuhi kehidupan sehari-hari
102
Active Fishing Gear
Alat penangkap ikan yang harus mendekati ikan, memburu ikan, Alat yang aktif seperti: draggers, trawl, dan cast nets, dan juga tombak dan harpoon dan beberapa alat tangkap drive-in operatornya
103
Passive Fishing Gear
Alat penangkap ikan yang pasif ikan harus datang dengan sendirinya mendekati, menabrak, terperangkap ke alat penangkap ikan yang diam, seperti dalam perangkap, gillnet, dan juga pada beberapa tipe penangkapan dengan pancing.
104
Watched fishing gear
Alat tangkap yang memerlukan pengendalian
105
Main Line
Tali Utama Longline
106
Branch Line
Tali-tali cabang
107
Main target
Target utama penangkapan
108
Second Target

109
Drifting
Melepaskan konstruksi tuna longline dan bergerak bebas mengikuti arus